Palembang, 14 Oktober 2025 — Walikota Palembang, Drs. Ratu Dewa, M.Si, bersama Dinas Pendidikan Kota Palembang, secara resmi mengukuhkan Bunda PAUD tingkat kecamatan dan kelurahan serta Pokja Bunda PAUD Kota Palembang. Acara ini sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan Pemerataan Akses Pendidikan melalui Program Wajib Belajar 13 Tahun di satuan PAUD Kota Palembang tahun anggaran 2025, yang digelar di Hotel The Surya Palembang, Selasa (14/10/2025).
Dalam sambutannya, Ratu Dewa menegaskan bahwa peran Bunda PAUD sangat strategis dalam membangun karakter anak sejak usia dini. “Bunda PAUD harus menjadi garda terdepan dalam membentuk akhlak mulia dan budi pekerti anak-anak kita. Selain itu, saya berharap Bunda PAUD dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah maupun swasta, agar keberadaannya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Ratu Dewa.
Menurutnya, lembaga PAUD memiliki tanggung jawab besar dalam membantu orang tua membentuk karakter anak melalui proses belajar yang menyenangkan dan penuh nilai moral. Guru PAUD, lanjutnya, berperan bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik karakter dan panutan bagi anak-anak di masa pertumbuhan mereka.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ir. H.M. Affan Prapanca, MT., IPM, Kabid PAUD Andalusia, S.Pd, para Camat se-Kota Palembang, serta Bunda PAUD Kota Palembang yang juga Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani Ratu Dewa.
Dalam kesempatan tersebut, Dewi Sastrani Ratu Dewa menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting bagi TP PKK dan Dinas Pendidikan Kota Palembang untuk memperkuat komitmen terhadap peningkatan gizi anak PAUD. “Kami telah menyalurkan makanan tambahan untuk anak PAUD, ibu hamil, dan balita selama tiga bulan terakhir. Ini langkah nyata kami dalam menekan angka stunting di Palembang,” ungkapnya.
Dewi menambahkan, program gizi PAUD tidak hanya sebatas pemberian makanan tambahan, tetapi juga menjadi sarana edukasi kepada orang tua agar membiasakan pola makan sehat sejak dini. Ia menilai bahwa penerapan program wajib belajar 13 tahun harus diiringi dengan perhatian khusus terhadap tumbuh kembang anak usia PAUD.
“Kami ingin memastikan setiap anak Palembang tumbuh dengan gizi seimbang, sehat jasmani, dan cerdas secara intelektual. Inilah fondasi bagi terwujudnya generasi emas Palembang tahun 2045,” tegas Dewi.
Selain pengukuhan dan sosialisasi, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi interaktif tentang menu sehat anak, praktik pengolahan makanan bergizi sederhana, serta pembagian paket makanan tambahan secara simbolis kepada perwakilan anak-anak PAUD.
Suasana kegiatan berlangsung penuh semangat dan antusias. Kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan orang tua menjadi bukti nyata bahwa sinergi lintas sektor sangat penting dalam menciptakan masa depan anak-anak Palembang yang cerdas, sehat, dan berkarakter. (Firdaus)
