Example floating
Example floating
     
Uncategorized

Kanwil Kemenag Sumsel dan Pemprov Gelar Maulid Nabi, Istighasah, serta Doa Kebangsaan

40
×

Kanwil Kemenag Sumsel dan Pemprov Gelar Maulid Nabi, Istighasah, serta Doa Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
 Example 468x60

Palembang – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Istighasah, dan Doa Kebangsaan di Gedung Serbaguna Asrama Haji Sumsel, Kamis (4/9/2025) malam.

 

Example 300x600

Acara ini diharapkan menjadi momentum doa bersama agar Sumatera Selatan dan Indonesia senantiasa aman, damai, serta kondusif di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Kakanwil Kemenag Sumsel, H. Syafitri Irwan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah tokoh penting, mulai dari Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Ketua DPD RI, jajaran Forkopimda Sumsel, para pemimpin majelis agama, pejabat dan ASN Kemenag, hingga perwakilan siswa madrasah.

 

“Kita menargetkan kegiatan ini diikuti sekitar 2.000 orang. Mudah-mudahan berjalan lancar dan sukses. Kita patut bangga karena penyampaian aspirasi oleh adik-adik mahasiswa beberapa hari lalu berjalan damai. Terima kasih kami sampaikan kepada pemerintah provinsi, aparat keamanan, mahasiswa, dan masyarakat yang telah bersama-sama menjaga Sumsel tetap kondusif,” ujar Syafitri, Rabu (3/9/2025).

 

Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar ritual doa, melainkan juga bentuk syukur dan harapan agar iklim keamanan dan kedamaian di Sumsel dan Indonesia terus terjaga. Menurutnya, Istighasah dan Doa Kebangsaan juga menjadi sarana memperkuat solidaritas sosial serta kepedulian antarwarga.

 

Menariknya, pada kegiatan tersebut setiap perwakilan majelis agama akan diberi kesempatan untuk memimpin doa bagi umatnya masing-masing. “Umat Islam akan dipimpin oleh tokoh agamanya, begitu juga umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Tujuannya sama, yakni untuk keutuhan dan kerukunan bangsa,” jelas Syafitri.

 

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjadikan momentum ini sebagai gerakan kolektif yang berkelanjutan. “Bukan hanya seremonial, tetapi melahirkan aksi nyata yang menyentuh masyarakat bawah. Inilah dakwah yang hidup, dakwah yang membela, sekaligus dakwah yang menyejukkan,” tegasnya.

 

Syafitri juga mengajak seluruh ASN Kementerian Agama dan tokoh agama untuk menjadi perekat kerukunan bangsa serta lebih responsif terhadap persoalan sosial. “Solidaritas bukan hanya wacana, tetapi harus diwujudkan dalam program kongkret yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya. (Fir)

                         Example 728x250Example 300250
Example 120x600