Palembang – Universitas Sriwijaya (Unsri) kembali mencetak sejarah akademik dengan menggelar Wisuda ke-179 Tahun Akademik 2024/2025. Sebanyak 2.189 alumni dari berbagai jenjang, mulai Diploma, Sarjana Strata Satu (S1), hingga Pascasarjana, resmi dikukuhkan di Auditorium Unsri Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Rabu (20/8/2025) dan Kamis (21/8/2025).
Momen wisuda kali ini menjadi sorotan karena Gubernur Sumsel, Dr. H. Herman Deru, S.H., M.M., turut menjadi peserta wisuda. Orang nomor satu di Sumsel itu berhasil menyelesaikan studi Program Pascasarjana Strata Tiga (S3) Administrasi Publik dan resmi menyandang gelar Doktor.
Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufiq Marwa, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa prosesi wisuda dilaksanakan dalam dua sesi. Pada hari pertama, sebanyak 1.174 alumni dari Fakultas Ekonomi, Hukum, Kedokteran, ISIP, dan Ilmu Komputer diwisuda. Sementara pada hari kedua, sebanyak 1.015 alumni dari Fakultas Teknik, Pertanian, MIPA, Kesehatan Masyarakat, serta Program Pascasarjana mengikuti prosesi.
“Dari total 2.189 wisudawan, lebih dari 50 persen atau sebanyak 1.367 orang lulus dengan predikat cumlaude. Ini menjadi bukti bahwa kualitas pembelajaran di Unsri tetap terjaga,” ungkap Taufiq.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung mahasiswa Unsri, khususnya melalui program beasiswa. Pada wisuda kali ini, tercatat 20 alumni penerima beasiswa, di antaranya dari Bank Indonesia, Bank Central Asia, Cendekia Baznas, PT Adaro Indonesia dan Adaro Energi, Marubeni, Yayasan Salemba Karya Empat, Panca Karsa Pemkab Bogor, serta APJS Pusri.
Menurut Taufiq, peran Gubernur Sumsel yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun Unsri turut memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kampus. “Dengan kapasitas beliau, sudah banyak hal yang diberikan untuk Unsri,” katanya.
Dalam sambutannya, Rektor Unsri juga berpesan kepada para wisudawan agar menjaga nama baik almamater serta mengamalkan nilai kejujuran, amanah, etika, dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga gelar yang diperoleh menjadi awal dari kesuksesan berikutnya. Ilmu yang dimiliki harus membawa manfaat, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas,” tegasnya.
Taufiq menambahkan, selain ilmu akademik, Unsri juga telah membekali mahasiswa dengan sertifikat pendamping ijazah yang menunjukkan kompetensi tambahan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing alumni Unsri di dunia kerja maupun mendorong mereka menjadi pencipta lapangan kerja baru.
“Dengan bekal ilmu dan keterampilan, para alumni tidak hanya menunggu kesempatan kerja, tetapi juga bisa berinovasi menciptakan peluang usaha bagi orang lain,” tutupnya. (Fir)
